KELAS 4 PEMBELAJARAN 3 TEMA 1 SUBTEMA 1 KEBERAGAMAN BUDAYA BANGSAKU
Rangkuman materi pembelajaran 3 tema 1 subtema 1 Keberagaman Budaya Bangsaku Kelas 4 SD dan kunci jawabannya. Pada topik pelajaran tematik 1 SD/MI kelas IV tentang “Indahnya Kebersamaan” dibagi menjadi beberapa subtema, salah satunya Keberagaman Budaya Bangsaku. Subtema 1 ini dibagi menjadi 6 pembelajaran. Berikut ini ringkasan isi pembelajaran ketiga.
Permainan tradisional apa yang ada di daerahmu? Bagaimana cara memainkannya? Hari ini kamu akan mengenal dan mencoba beberapa permainan tradisional.
Ayo Mencoba!
Tahukah kamu, bahwa Indonesia juga kaya dengan permainan tradisional? Bacalah teks berikut sebelum kamu mempraktikkannya!
Benteng-Bentengan
Benteng-bentengan atau Rerebonan adalah permainan yang dimainkan oleh dua kelompok penawan dan tertawan. Masing-masing kelompok terdiri atas empat sampai dengan delapan orang dan memiliki satu tempat sebagai markas. Markas atau ‘benteng’ bisa berupa sebuah tiang, pohon, atau pilar.
Gobak Sodor
Permainan Gobak Sodor atau Galah Asin atau Galasin dilakukan di lapangan. Arena bermainnya merupakan kotak persegi panjang dan dibagi menjadi beberapa bagian secara horizontal dan vertikal.
Tahukah kamu bahwa untuk bermain Benteng-bentengan dan Gobak Sodor dengan baik diperlukan beberapa keterampilan, di antaranya jalan, lari, dan lompat?
Perhatikan penjelasaan dan cara gurumu memperagakan teknik berjalan, berlari, dan melompat yang baik agar kamu dapat bermain dengan baik. Sekarang saatnya kamu bermain. Lakukan pemanasan terlebih dahulu dengan arahan dari guru.
Ayo Berdiskusi!
Tuliskan pengalamanmu saat mencoba salah satu permainan tradisional. Diskusikan jawabanmu dengan jawaban teman sekelompokmu!
1. Apa yang membuat kamu tertarik dengan kedua permainan tradisional tersebut? Jelaskan!
2. Bagaimana aturan permainan tradisional tersebut?
3. Bagaimana strategi kelompokmu untuk dapat memenangkan permainan itu?
4. Sikap apa yang sebaiknya kamu tunjukkan saat kelompokmu menang atau kalah dalam permainan?
5. Hal baik apa saja yang dapat kamu pelajari dari permainan itu?
Jawaban :
1. Permainan tersebut sangat mudah dimainkan dan dapat melatih kerjasama tim.
2. Peraturan Peraturan Permainan Benteng-Bentengan :
1) Permainan bentengan terdiri dari 2 kelompok, masing-masing kelompok terdiri dari 4-6 pemain.
2) Permainan bentengan dilakukan dengan menjaga benteng yang diwujudkan berbentuk tonggak tiang kayu atau bambu, dapat juga menggunakan pohon hidup. Tonggak dijadikan sebagai basecamp masing-masing kelompok.
3) Permain bentengan yang keluar dari basecamp dianggap menyerbu terlebih dahulu. Pemain ini apabila dikejar oleh musuh dan tersentuh tangan oleh musuh dianggap tertangkap. Pemain yang tertangkap ditempatkan tawanan.
4) Peman ini dapat kembali mempertahankan bentengnya apabila telah diselamatkan temannya, dengan cara menyentuh tangan atau bagian tubuhnya.
5) Kelompok pemain dinyatakan mendapatkan nilai apabila dapat menyentuh basecamp musuh. Berakhirnya permainan ditentukan oleh kesepakatan para pemain. Kelompok yang kalah akan mendapatkan hukuman, yaitu mengendong kelompok yang menang dari benteng satu ke benteng lainnya, jumlah gendongan tergantung kesepakatan.
Peraturan permainan Gobak Sodor :
1) Masing-masing pemain dari tim jaga harus bergerak di sepanjang garis melintang yang telah ditentukan. Jadi kakinya harus selalu menginjak garis tersebut.
2) Yang boleh melalui garis sodor hanyalah penjaga garis melintang pertama yang juga sebagai sodor.
3) Masing-masing pemain tim serang dari pangkalan harus berusaha melewati semua garis melintang. Jika salah satu pemain saja bisa kembali lagi ke pangkalan tanpa tersentuh tim jaga, maka tim serang menang.
4) Bila pemain tim jaga bisa menyentuh salah satu pemain tim serang, maka tim jaga menang. Lalu tim jaga berganti menjadi tim serang. Begitu seterusnya.
5) Jika satu petak terisi 2 atau lebih pemain, maka tim serang kalah, dan berganti jadi tim jaga.
3. Seperti pada perang, benteng dan gobak sodor membutuhkan strategi untuk memenangkan permainan. Salah satu strategi permainan ini adalah membagi anggota kelompok menjadi penyerang dan penjaga. Penyerang bertugas mencari celah agar dapat menyentuh benteng lawan dan penjaga ‘benteng’ harus menjaga benteng mereka dari pihak lawan yang ingin menyentuh benteng. Satu hal yang sangat diperlukan dalam permainan ini adalah kerjasama team.
4. Ketika kelompok kita menang bersyukurlah dan jangan sombong karna kemenangan tidak akan selamanya kita pegang. Ketika kalah, terimalah hasil yang ada, bersyukurlah sudah bisa mengikuti kompetisi itu, dan memberi semangat kelompok agar di kompetisi selanjutnya bisa lebih baik dan jangan lupa beri selamat pada kelompok yang memenangkan. yang terpenting terima hasil apa adanya jangan menyombongkan hasil yang kita dapatkan
5. Dari permainan tersebut kita dapat belajar bagaimana bergotong royong dan kerjasama tim. Dengan kerjasama permainan dapat berjalan dengan baik.
Percobaan Perambatan Bunyi
Percobaan PerambatSegala macam bentuk bunyi berasal dari benda yang bergetar. Getaran dari suatu benda akan mengakibatkan udara di sekitarnya bergetar. Getaran tersebut menimbulkan gelombang bunyi di udara. Benda-benda yang bergetar dan menghasilkan bunyi disebut sumber bunyi. Bunyi dapat merambat melalui benda padat, cair, dan gas. Akan tetapi, bunyi tidak dapat merambat pada ruang hampa.
Bunyi hanya dapat didengar pada frekuensi antara 20 sampai dengan 20.000 Hz yang disebut frekuensi audio atau frekuensi pendengaran manusia. Di bawah frekuensi 20 Hz disebut frekuensi infrasonik. Di atas 20.000 Hz disebut ultrasonik.
Syarat terjadi dan terdengarnya bunyi adalah sebagai berikut.
Ada sumber bunyi (benda yang bergetar).
Ada medium (zat antara untuk merambatnya bunyi).
Ada penerima bunyi yang berada di dekat atau dalam jangkauan sumber bunyi.
Suara kita dapat terdengar oleh teman dari kaleng yang dihubungkan dengan benang karena gelombang bunyi dari pita suaramu diteruskan oleh benang. Hal ini membuktikan bahwa gelombang bunyi dapat menjalar melalui zat padat.
Perambatan bunyi
Bunyi dapat merambat dari sumber bunyi ke tempat lain melalui media. Media tersebut adalah benda gas, cair, dan padat.
Bunyi merambat melalui benda gas Contoh benda gas adalah udara. Jika hujan turun biasanya disertai petir dan kemudian terdengar suara guntur. Suara guntur ini terdengar karena adanya udara. Suara guntur merambat melalui udara sampai telinga kita.
Bunyi merambat melalui benda cair. Jika kamu memukul kaleng di dalam air, maka kamu akan mendengar bunyi kaleng tersebut karena bunyi kaleng tersebut merambat melalui air.
Bunyi merambat melalui benda padat.. Tempelkan telingamu pada tiang/tembok. Minta temanmu untuk mengetuk tiang/tembok tersebut. Kamu akan mendengar bunyi ketukan temanmu. Hal ini karena bunyi merambat melalui benda padat.
Lakukan percobaan berikut dalam kelompokmu!
Percobaan 1
Tujuan: Mengidentifikasi sifat bunyi (merambat) melalui udara.
Alat dan bahan:
Selang plastik (Panjang 2 meter atau lebih)
Langkah kerja:
Pegang salah satu ujung selang dan minta temanmu memegang ujung lainnya.
Dekatkan ujung selang ke telinga.
Minta temanmu berbicara melalui ujung selang yang ia pegang.
Dengarkan dan catat apa yang ia sampaikan. Berikan hasilnya kepada temanmu untuk diperiksa.
Percobaan 2
Tujuan: Mengidentifikasi sifat bunyi (merambat) melalui benda padat.
Alat dan bahan:
Gelas plastik 4 buah
Benang kasur
Paku (gurumu yang akan menggunakannya)
Langkah-langkah:
Buatlah satu lubang kecil dengan ujung paku di tengah dasar gelas plastik.
Potonglah tali kasur sepanjang 2 sampai 3 meter.
Masukkan benang ke dalam gelas plastik melalui lubang kecil.
Buatlah simpul agar tidak lepas.
Berbicaralah dengan temanmu melalui telepon gelas plastik.
Sekarang coba lepaskan benang dari gelas plastik.
Berbicaralah dengan temanmu melalui telepon gelas plastik tanpa benang.
Dengarkan dan catat apa yang ia sampaikan. Berikan hasilnya kepada temanmu untuk diperiksa.
Percobaan 3
Tujuan: Mengidentifikasi sifat bunyi (merambat) melalui benda cair.
Alat dan bahan:
Ember besar
Air
Batu koral
Corong kecil
Langkah kerja:
Isi ember dengan air hingga penuh.
Masukkan corong ke dalam ember hingga bagian bawahnya terendam.
Usahakan corong tidak menempel pada ember.
Minta bantuan temanmu mengetuk salah satu sisi ember dengan menggunakan batu secara perlahan.
Sementara itu dekatkan telingamu pada bagian atas corong.
Dengarkan dan catat hasilnya.Melalui media apa saja bunyi dapat merambat dan sampai ke telinga kita? Benda Cair Padat, dan Gas
Media atau benda apakah yang digunakan untuk merambatkan bunyi?
Apakah bunyi yang dihasilkan dari setiap media sama? Mengapa? Bunyi yang dihasilkan berbeda sesuai dengan media perambatannya. Benda padat dan cair merupakan penghantar bunyi yang baik daripada udara.
Apa yang dapat kamu simpulkan tentang perambatan bunyi?
Bunyi yang dihasilkan oleh benda berbeda-beda. Benda padat dan cair merupakan penghantar bunyi yang baik daripada udara. Hal ini disebabkan susunan partikel zat padat dan cair lebih rapat daripada susunan partikel udara. Selain jenis medium, faktor yang memengaruhi cepat rambat bunyi adalah suhu medium. Semakin besar (meningkat) suhu medium, maka cepat rambat bunyi akan semakin besar.
Cara Menentukan Gagasan Pokok dan Gagasan Pendukung, yaitu:
Bacalah paragraf dengan cermat dan seksama!
Cermati kalimat pertama hingga terakhir!;
Cermati kalimat pertama hingga terakhir!;
Apakah kalimat pertama merupakan gagasan pokok atau gagasan penjelas? Apakah kalimat kedua yang merupakan gagasan pokok?
Teruslah membaca kalimat demi kalimat hingga gagasan pokok paragraf ditemukan. Ingat, gagasan pokok sebagai isi atau inti paragraf dapat terletak di awal, akhir, awal dan akhir, atau di seluruh paragraf.
Contoh Menentukan gagasan pokok dan gagasan pendukung pada materi Kelas IV Tema 1 Subtema 1 Pembelajaran 4.
Tari Kipas Pakarena
Tari Kipas Pakarena merupakan kesenian tari yang berasal dari Gowa, Sulawesi Selatan. Tarian ini sudah menjadi tradisi di kalangan masyarakat Gowa yang merupakan bekas Kerajaan Gowa.
Teruslah membaca kalimat demi kalimat hingga gagasan pokok paragraf ditemukan. Ingat, gagasan pokok sebagai isi atau inti paragraf dapat terletak di awal, akhir, awal dan akhir, atau di seluruh paragraf.
Contoh Menentukan gagasan pokok dan gagasan pendukung pada materi Kelas IV Tema 1 Subtema 1 Pembelajaran 4.
Tari Kipas Pakarena
Tari Kipas Pakarena merupakan kesenian tari yang berasal dari Gowa, Sulawesi Selatan. Tarian ini sudah menjadi tradisi di kalangan masyarakat Gowa yang merupakan bekas Kerajaan Gowa.
Kisahnya berawal dari perpisahan antara penghuni Boting Langi (negeri khayangan) dan penghuni Lino (bumi) pada zaman dahulu. Konon, sebelum berpisah, penghuni Boting Langi sempat mengajarkan kepada penghuni Lino cara menjalani hidup, seperti bercocok tanam, beternak, dan berburu.
Cerita itu diabadikan dalam gerakan tarian. Makna gerakan tari Kipas Pakarena, seperti gerakan berputar searah jarum jam, melambangkan siklus hidup manusia. Gerakan naik turun mencerminkan roda kehidupan yang kadang berada di bawah dan kadang di atas. Cara menari yang lembut mencerminkan karakter perempuan Gowa yang sopan, setia, patuh, dan hormat. Secara keseluruhan gerakan tari ini mengungkapkan rasa syukur.
Gagasan pokok dan Gagasan pendukung dari setiap paragraph teks di atas, yaitu:
Paragraf 1
Gagasan Pokok: Tari Kipas Pakarena
Gagasan Pendukung: Tarian ini sudah menjadi Tradisi masyarakat Gowa
Paragraf 2
Gagasan Pokok: Awal kisah tari Kipas Pakarena
Gagasan Pendukung: Sebelum berpisah, penghuni Boting Langi sempat mengajarkan kepada penghuni Lino cara menjalani hidup
Paragraf 3
Gagasan Pokok: Tari Kipas Pakarena dan makna gerakannya.
Gagasan Pendukung:
Gerakan berputar searah jarum jam, melambangkan siklus hidup manusia,
Gerakan naik turun mencerminkan roda kehidupan yang kadang berada di bawah dan kadang di atas,
Cara menari yang lembut mencerminkan karakter perempuan Gowa yang sopan, setia, patuh, dan hormat.
Gagasan Pokok: Awal kisah tari Kipas Pakarena
Gagasan Pendukung: Sebelum berpisah, penghuni Boting Langi sempat mengajarkan kepada penghuni Lino cara menjalani hidup
Paragraf 3
Gagasan Pokok: Tari Kipas Pakarena dan makna gerakannya.
Gagasan Pendukung:
Gerakan berputar searah jarum jam, melambangkan siklus hidup manusia,
Gerakan naik turun mencerminkan roda kehidupan yang kadang berada di bawah dan kadang di atas,
Cara menari yang lembut mencerminkan karakter perempuan Gowa yang sopan, setia, patuh, dan hormat.
Komentar
Posting Komentar